kaidah penulisan pantun sebagai puisi lama di kalangan para remaja
Banyak dijumpai pantun baru hasil ciptaan para remaja yang menarik.
Banyak lagu yang syairnya ternyata berbentuk pantun.
answer explanation Source contoh-pantun-cinta.blogspot.com. Puisi pantun lucu malam jum'at. Pantun dan syair biasanya terdiri atas empat bait. Source: contoh-pantun-cinta.blogspot.com. 20 pantun lucu yang menghibur, kocak bikin senyum simpul. Pantun tentang virus corona dikutip dari buku 'kehilangan' karya zaniza. Source: contoh-pantun-cinta.blogspot.com Sebagaipuisi modern, puisi-puisi Sutardji tentu saja berwujud sastra tulis. Akan tetapi, untuk kepentingan pengucapan puisinya, Ia “menaburkan ruh” mantra, yang bersumber dari tradisi puisi lama atau sastra lisan. Sutardji sendiri menulis dalam kredo puisinya bahwa menulis puisi baginya adalah mengembalikan puisi pada mantra (1981 : 14). Otomatispara guru yang biasanya menyampaikan pelajaran secara tatap muka harus mampu beradaptasi dengan model pembelajaran jarak jauh (PJJ). Dalam situasi tersebut ternyata banyak hal yang bisa dimanfaatkan oleh para guru, termasuk seperti yang dilakukan oleh guru MTsN 3 Bantul DIY, Sutanto dengan semakin suntuk menekuni hobinya menulis. Berdasarkanisinya puisi di atas dapat dikategorikan ke dalam jenis . A. epigram D. elegi. B. balada E. himne. C. satire. 36. Larik-larik puisi di bawah ini menunjukkan pemakaian diksi cenderung mempunyai kesan kering, adalah A. dengan puisi aku bernyanyi. sampai senja umurku nanti. dengan puisi aku bercinta. berbatas cakrawala Site De Rencontre Afrique De L Ouest. Jakarta - Cara membuat pantun bagaimana ya? Pantun adalah salah satu jenis puisi lama Indonesia. Tiap bait pantun biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak a-b-a-b, tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk sampiran dan baris ketiga dan keempat merupakan isi. KBBI KemdikbudPantun memiliki peran dalam memelihara bahasa, menjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berpikir. Pantun bukanlah sembarang jenis puisi lama, melainkan memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan jenis puisi lama beragam jenis yang dapat dikategorikan dalam berbagai kelompok, mulai dari pantun anak-anak hingga pantun orang tua. Ada juga pantun bersukacita hingga berdukacita. Kamu dapat membuat pantun dengan mudah ketika telah memahami cara membuat pantun yang baik dan benar. Namun, sebelum membahas langkah-langkah cara membuat pantun perlu diketahui terlebih dahulu penjelasan tentang ciri-ciri dan jenis-jenis situs resmi Kemdikbud, pantun memiliki ciri khas bahasa yang amat kental yang membedakannya dengan jenis puisi lama lainnya. Berikut ini ciri-ciri pantun1. Tiap bait pantun terdiri atas empat barisPantun memiliki ciri khas tiap baitnya selalu terdiri atas empat baris. Barisan kata-kata pada pantun dikenal juga dengan sebutan Terdiri dari 8-12 suku kata di tiap barisnyaTiap baris pada pantun dibuat sesingkat mungkin, namun tetap padat isi. Oleh karena itu, tiap baris pantun umumnya terdiri atas 8 sampai 12 suku Pantun memiliki sampiran dan isiSampiran adalah pengantar yang biasanya tidak berhubungan dengan isi, namun menjabarkan tentang peristiwa ataupun kebiasaan yang terjadi di masyarakat. Untuk urutan pantun, sampiran berada di baris pertama dan kedua. Sementara isi pantun di baris ketiga dan Pantun bersajak atau berima a-b-a-bSajak atau rima adalah kesamaan bunyi yang terdapat dalam puisi. Khusus untuk pantun, memiliki ciri khas sajaknya adalah Membuat Pantun Pengertian, Ciri-ciri, Jenis dan Contohnya Foto detikcom/ThinkstockJenis-jenis PantunJenis-jenis pantun amatlah beragam. Dikutip dari buku 'Peribahasa, Puisi, Pantun, Sajak' oleh Teguh Indriawan, berikut ini jenis-jenis pantun berdasarkan pengelompokannya1. Jenis pantun anak-anak, terdiri dariPantun bersukacitaPantun berdukacita2. Jenis pantun orang muda, terdiri dariPantun jenakaPantun dagang atau nasibPantun muda- Pantun berkenalan- Pantun berkasih-kasihan- Pantun berceraian- Pantun beriba hati3. Jenis pantun orang tua, terdiri dariPantun nasihatPantun adatPantun agamaNah, kini kamu sudah memahami terkait ciri-ciri dan jenis-jenis pantun. Selanjutnya mari membahas tentang langkah-langkah cara membuat pantun yang baik dan Membuat PantunDikutip dari buku 'Serba-Serbi Pantun' karya Wendi Widya berikut ini langkah-langkah yang perlu diperhatikan terkait cara membuat pantun yang baik dan benar1. Menentukan topik atau tema pantunLangkah pertama cara membuat pantun adalah menentukan topik atau tema pantun. Topik atau tema pantun dapat berasal dari apa saja, seperti dari pengalaman pribadi, perasaan hati, peristiwa yang dilihat ataupun yang didengar. Contohnya tema pantun cinta, transportasi, budi pekerti, atau Memilih jenis pantun yang ingin dibuatLangkah kedua cara membuat pantun adalah memilih jenis pantun yang ingin dibuat sesuai tema yang sudah ditentukan sebelumnya. Contohnya jenis pantun sukacita, dukacita, ataupun Menulis isi pantun terlebih dahulu baris ketiga dan keempatLangkah ketiga cara membuat pantun adalah menulis isi pantun terlebih dahulu. Isi pantun yakni terdapat pada baris ketiga dan keempat. Perlu diperhatikan, isi pantun haruslah mencerminkan tema Membuat kalimat sampiran baris pertama dan keduaLangkah keempat cara membuat pantun adalah menulis kalimat sampiran. Sampiran pantun yakni terdapat pada pertama dan kedua. Perlu diingat, bunyi akhir baris pertama harus memiliki bunyi yang sama dengan baris ketiga. Begitu pula untuk bunyi akhir baris kedua harus sama bunyinya dengan akhir baris Menggabungkan isi dan sampiran menjadi pantunLangkah terakhir cara membuat pantun adalah dengan menggabungkan isi dan sampiran agar menjadi pantun yang baik dan benar. Jangan sampai terbalik, urutannya adalah sampiran pada baris pertama dan kedua, lalu isi pantun pada baris ketiga dan PantunContoh pantun anak-anak tema pantun bersukacitaMemetik mangga di malam sunyi,Jangan dimakan di pinggir teman kita bernyanyi,Bernyanyi-nyanyi hilanglah pantun orang muda tema pantun perkenalanBunga mawar milik tuan,Mawar dibeli dari boleh abang berkenalan,Adik cantik siapa yang pantun orang tua tema pantun nasihatTangan dicuci menjadi wangi,Kaki dicuci tangan arti punya ilmu tinggi,Kalau hati setinggi penjelasan tentang pengertian, ciri-ciri, jenis-jenis, dan cara membuat pantun beserta contohnya. Semoga bermanfaat! wia/imk Jenis-Jenis Puisi Lama – Dalam materi mata pelajaran Bahasa Indonesia, pasti sering membahas mengenai puisi. Puisi adalah salah satu jenis karya sastra yang diminati oleh banyak orang. Karya sastra puisi tersebut telah berkembang dari zaman dahulu hingga sekarang. Maka dari itu, terdapat puisi lama dan puisi baru. Puisi lama umumnya diciptakan oleh nenek moyang untuk tujuan hiburan dan pasti mengandung nasihat bagi pembaca sekaligus pendengarnya. Puisi lama atau dapat juga disebut sebagai puisi rakyat tentu saja memiliki perbedaan dengan puisi baru. Lalu, apa saja ya jenis-jenis dari puisi lama itu? Bagaimana perbedaan dari puisi lama dengan puisi baru? Yuk simak penjelasan mengenai puisi lama berikut ini! Pengertian Puisi LamaCiri-Ciri Puisi LamaJenis Puisi Lama1. Pantun2. Syair3. Gurindam4. Karmina5. Talibun6. Seloka7. MantraKaidah Kebahasaan dalam Puisi Lama Puisi lama adalah jenis dari karya sastra puisi yang diciptakan oleh nenek moyang sejak zaman dahulu. Dalam puisi lama biasanya terikat pada baris, bait, rima, irama, dan belum terpengaruh oleh budaya asing. Maka dari itu, penciptaan puisi lama akan terikat oleh berbagai aturan. Aturan-aturan tersebut adalah Terdapat persajakan atau rima. Rima adalah pengulangan bunyi yang terdapat dalam larik sajak. Jumlah kata dalam 1 baris. Jumlah baris dalam 1 bait. Bait adalah satu kesatuan puisi yang terdiri atas beberapa baris. Banyak suku kata dalam setiap barisnya. Adanya irama pergantian kesatuan bunyi. Penciptaan puisi lama biasanya dipengaruhi oleh adanya tradisi keagamaan dan kebudayaan tertentu. Sama halnya dengan karya sastra lain, puisi lama juga memuat pesan-pesan kehidupan yang bermanfaat bagi pembaca atau pendengarnya. Ciri-Ciri Puisi Lama Anonim tidak diketahui siapa pengarangnya Disampaikan dari mulut ke mulut sastra lisan Terikat adanya aturan, mulai dari jumlah baris dalam setiap bait, jumlah suku kata, hingga rima Gaya bahasanya tetap statis dan klise Isinya fantastis dan bertema istana sentris Jenis Puisi Lama 1. Pantun Grameds pasti tahu apa itu pantun! Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, biasanya kita akan mendapatkan materi mengenai pantun dan penugasan membuat sebuah pantun dengan tema tertentu. Pantun adalah puisi lama yang mempunyai sajak a-b-a-b pada baitnya. Setiap bait terdiri atas 4 baris dengan setiap barisnya terdiri dari 8-12 suku kata. Pada 2 baris awal disebut dengan sampiran, sementara pada 2 baris akhir adalah isi. Jenis puisi lama tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dengan sebutan yang berbeda-beda. Di Jawa, masyarakat menyebutnya dengan parikan. Di Sunda, masyarakat menyebutnya dengan susualan. Sementara di Aceh, masyarakat menyebutnya dengan Rejong. Pantun dapat dikategorikan berdasarkan isinya, misalnya pantun anak-anak, pantun agama atau pantun nasihat, pantun jenaka, dan pantun muda-mudi. Nah, berikut adalah contoh dari pantun. Ada pepaya ada mentimun a Ada mangga ada salak b Daripada duduk melamun a Lebih baik membaca sajak b 2. Syair Kata “syair” ini berasal dari bahasa Arab, yakni “Syi’ir” yang berarti “perasaan yang menyadari”, kemudian berkembang menjadi “Syi’ru” yang berarti “puisi dalam pengetahuan umum”. Jenis puisi lama ini berasal dari Persia yang kemudian dibawa ke Indonesia bersamaan dengan masuknya agama Islam ke Nusantara. Namun, seiring perkembangan, syair berubah menjadi sastra klasik Melayu, yang saat ini tengah mendekati kepunahan. Dalam sebuah syair, biasanya menggunakan sajak a-a-a-a dan berisikan mengenai nasihat atau cerita seorang tokoh besar. Syair biasanya diawali dengan beberapa kata yang klise, misalnya “Pada zaman dahulu kala…”, ”Tersebutlah sebuah cerita mengenai negeri yang aman sentosa…”, dan lain-lain. 3. Gurindam Gurindam adalah jenis puisi lama yang pertama kali dibawa oleh orang Hindu sekaligus mendapat pengaruh dari sastra Hindu, kira-kira pada tahun 100 Masehi. Gurindam adalah salah satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri atas dua baris kalimat dengan irama akhir yang sama a-a-a-a. Sama halnya dengan jenis puisi lama lainnya, gurindam juga berisikan mengenai nasihat bagi pembaca atau pendengarnya. Contoh gurindam Kurang pikir kurang siasat a Tentu dirimu akan tersesat a Barang siapa tinggalkan sembahyang b Bagai rumah tiada bertiang b Jika suami tidak berhati lurus c Istri pun kelak akan kurus c 4. Karmina Karmina dapat disebut juga sebagai pantun kilat karena kurang lebih sama dengan pantun, tetapi lebih pendek. Karmina hanya mempunyai dua baris saja dan bersajak a-a. Baris pertama disebut dengan sampiran, dan baris kedua disebut dengan isi. Sebuah karmina memiliki ciri-ciri sebagai berikut Bersajak a-a, a-b Mengisahkan seorang pahlawan epik Mengandung dua hal yang bertentangan, yaitu rayuan dan perintah. Contoh karmina Sebab pulut santan binasa Sebab mulut badan binasa 5. Talibun Talibun merupakan pantun yang dalam setiap baitnya, terdiri atas jumlah baris yang genap, misalnya 6,8, atau 10 baris. Dalam sebuah talibun, terdapat ciri-ciri sebagai berikut Jumlah baris harus lebih dari 4 baris dan genap, misalnya 6, 8, atau 10 baris dalam setiap bait. Jika satu bait terdiri atas 6 baris, maka tiga baris awal adalah sampiran dan tiga baris akhir adalah isi. Apabila satu bait terdiri atas 6 baris, maka sajaknya adalah a-b-c-a-b-c Apabila satu bait terdiri atas 8 baris, maka sajaknya adalah a-b-c-d-a-b-c-d Contoh talibun Kalau anak pergi ke pekan a Yu beli belanak pun beli sampiran b Ikan panjang beli dahulu c Kalau anak pergi berjalan a Ibu cari sanak pun cari isi b Induk semang cari dahulu c 6. Seloka Seloka adalah salah satu jenis puisi lama yang hampir sama dengan pantun dan disebut juga dengan pantun berkait. Pada baitnya akan terdapat keterkaitan. Misalnya pada baris kedua bait pertama menjadi baris pertama bait kedua dan baris keempat bait pertama menjadi baris ketiga bait kedua. Meskipun begitu, akhiran bunyi atau rima haruslah sama. Contoh seloka Lurus jalan ke Payakumbuh Kayu jati bertimbal jalan Dimana hati tak akan rusuh Ibu mati bapak berjalan Kayu jati bertimbal jalan Turun angin patahlah dahan Ibu mati bapak berjalan Kemana untuk diserahkan 7. Mantra Mantra adalah salah satu karya sastra Melayu yang isinya dianggap memiliki kekuatan gaib. Kekuatan gaib ini disebut-sebut dapat menyembuhkan penyakit atau mendatangkan celaka bagi seseorang. Maka dari itu, untuk masyarakat Melayu, keberadaan mantra ini tidak hanya sekadar karya sastra saja tetapi juga berkaitan dengan adat kepercayaan. Mantra dapat juga disebut sebagai doa sakral yang mengandung kekuatan gaib dan dimanfaatkan sebagai sarana untuk mempermudah dalam meraih sesuatu dengan jalan pintas. Meskipun begitu, mantra sejatinya adalah karya sastra lisan yang diciptakan oleh nenek moyang dan telah menjadi budaya Nusantara. Sebuah mantra umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut, Mempunyai rima a-b-c-a-b-c, a-b-c-d-a-b-c-d, a-b-c-d-e a-b-c-d-e Bersifat lisan Diyakini memiliki kekuatan sakti atau magis Terdapat perulangan Memiliki majas metafora Bersifat esoferik bahasa khusus antara pembicara dengan lawan bicara Misterius Lebih bebas dibandingkan puisi lama lainnya dalam suku kata, baris, dan sajak Contoh mantra Assalamualaikum putri satulung bersar Yang beralun berilir simayang Mari kecil, kemari Aku menyanggul rambutmu Aku membawa sadap gading Akan membasuh mukamu Kaidah Kebahasaan dalam Puisi Lama Dalam kaidah kebahasaan yang terdapat pada puisi lama umumnya adalah mengandung majas atau bahasa kiasan. Penggunaan majas ini diyakini dapat membuat baris dan bait dalam puisi lama menjadi lebih “hidup” dan merangsang pembaca. Jenis bahasa kiasan yang digunakan ada berbagai macam, yakni Metafora Alegori Perumpamaan Personifikasi Sinekdok Metonimia Perumpamaan epos Simile Selain itu, dalam puisi lama sering menggunakan pilihan kata yang menciptakan efek estetis atau keindahan. Maka dari itu, pilihan kata dan rangkaian kata yang bergaya menjadi unsur penting dalam penciptaan sebuah puisi lama. Nah, itulah jenis, pengertian, ciri, contoh, dan kaidah kebahasan dari puisi lama. Sebagai generasi muda yang hidup di era digital seperti ini tidak lantas membuat kita melupakan keberadaan puisi lama. Justru, kita harus melestarikan keberadaan puisi lama sebagai karya sastra peninggalan nenek moyang karena mengandung banyak makna serta nasihat bagi kehidupan sehari-hari. Sumber Akmal. 2015. Kebudayaan Melayu Riau Pantun, Syair, Gurindam. Jurnal RISALAH, Vol 26 4. Humaeni, Ayatullah. 2014. Kepercayaan Kepada Kekuatan Gaib Dalam Mantra Masyarakat Muslim Banten. El Harakah, Vol 161. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien - Pantun hingga saat ini masih terus digemari dan digunakan dalam berbagai tradisi di Indonesia. Salah satu alasannya karena pantun hanya terdiri dari empat baris dan memuat 8 hingga 12 suku dari buku Ultralengkap Peribahasa Indonesia Majas, Plus Pantun, Puisi, dan Kata Baku Bahasa Indonesia 2019 karya Nur Indah Sholikhati, berikut pengertian pantun "Pantun adalah jenis puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas empat baris dan memiliki sampiran serta isi." Berdasarkan definisi di atas, kita bisa mengetahui bahwa pantun termasuk puisi lama. Tahukah kamu mengapa pantun termasuk dalam puisi lama? Alasan pantun termasuk dalam puisi lama Dilansir dari buku Terampil Membaca dan Menulis Puisi 2022 karya Atrianing Yessi Wijayanti, yang dimaksud puisi lama adalah puisi yang memiliki aturan dan juga Contoh Pantun tentang Menjaga Kesehatan Aturan ini berhubungan keterikatannya pada jumlah kata dalam satu baris atau bait, rima, irama, serta jumlah suku kata. Pantun termasuk dalam puisi lama karena masih terikat aturan baku yang harus ditepati dalam pembuatannya. Misal, pantun harus terdiri dari empat baris, memiliki 8 hingga 12 suku kata, dan bersajak a-b-a-b atau a-a-a-a. Selain masih terikat aturan, pantun sudah ada sejak zaman dahulu dan sering digunakan dalam upacara adat. Kesimpulannya, ada dua alasan mengapa pantun termasuk dalam puisi lama, yakni Pantun masih terikat aturan baku, seperti jumlah baris dan suku kata Pantun sudah ada sejak zaman dahulu dan masih terus digunakan hingga saat ini. Baca juga Pantun Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Contohnya Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. 83 Ragam Peristiwa D. Menulis Puisi Lama Pantun Menulis Sastra Tujuan Pembelajaran Kamu akan mampu menulis puisi lama dengan memperhatikan bait, irama, dan rima. Tahukah kamu jenis-jenis puisi lama Indonesia? Ya, ada bermacam-macam jenis puisi lama, antara lain mantra, seloka, gurindam, pantun, dan syair. Namun yang akan kamu pelajari kali ini hanya memfokuskan pada bentuk pantun. 1. Sifat Puisi Lama Sesuai dengan masyarakat lama, puisi lama berisi ekspresi, pikiran, gagasan, dan perasaan orang pada zamannya serta adat istiadat yang menyertainya. Sifat-sifatkarakteristik puisi lama antara lain sebagai berikut. a. Irama puisi lama pada umumnya sama 2-2. b. Puisi lama berbentuk lurus a-a-a-a, silang a-b-a-b, atau terikat pada jumlah kata dan kembar a-a-b-b, atau berpeluk a-b-a-b larik. c. Mempunyai bentuk tetap, sesuai aturan tiap jenis puisi. d. Penggunaan rima mengikat. 2. Kaidah Penulisan Pantun Perhatikan contoh pantun berikut. Berakit-rakit ke hulu Berenang-renang ke tepian Bersakit-sakit dahulu Bersenang-senang kemudian Dari mana datangnya lintah Dari sawah turun ke kali Dari mana datangnya cinta Dari mata turun ke hati Kaidah penulisan pantun adalah sebagai berikut. a. Terdiri atas 4 baris. b. Setiap baris terdiri 8 sampai 12 suku kata. c. Bersajak silang a-b-a-b. d. Baris 1 dan 2 sampiran, baris 3 dan 4 isi. e. Pantun bersifat curahan perasaanpikiran. 12 3 sampiran 12 3 isi Di unduh dari 84 Bahasa Indonesia Kelas X SMAMA 3. Jenis-Jenis Pantun Jenis-jenis pantun dapat dibedakan berdasarkan isinya dan jumlah barisnya, yaitu sebagai berikut. a. Berdasarkan Isinya 1 Pantun Anak-Anak a Pantun Jenaka b Pantun Teka-Teki Contoh Contoh 2 Pantun Orang Tua a Pantun Nasihat b Pantun Adat Contoh Contoh c Pantun Agama Contoh Tinggi bukit gilang gemilang Air laut tenang tenangan Budi sedikit tindakkan hilang Itu menjadi kenang kenangan Berek-berek turun ke semak Dari semak turun ke padi Dari nenek turun ke mamak dari mamak turun ke bumi Sudah diambil mari diurut Diurut di bawah pokok sena Melihat kambing mencabut janggut Gajah pula mengorek telinga Burung nuri burung dara Terbang ke sisi taman kayangan Cobalah tebak wahai saudara Makin di sisi makin ringan Jika tuan membeli tikar Tikar anyaman dari mengkuan Kalau tuan bijak pintar Ular apa membelit pinggang Ambil segulung rotan saga Sudah diambil mari diurut Duduk termenung harimau tua Melihat kambing mencabut janggut Kalau keladi sudah ditanam Jangan lagi meminta talas Kalau budi sudah ditanam Jangan lagi meminta balas d Pantun Dagang Contoh Cari lebah bersarang besar Jangan tersengat racun berbisa Janji Allah adalah benar Jangan tertipu kehidupan dunia Hari gelap jangan bingung Niscaya kita cepat tidur Hati siap karena untung Jangan alpa panjatkan syukur Di unduh dari 85 Ragam Peristiwa Bukan kacang sembarang kacang Kacang melilit kayu jati Bukan datang sembarang datang Datang melihat isi jantung hati Jauh berdagang di tengah kota Menjual dagangan di pelbagai benda Abang pergi mencari harta Buat meminang akan adinda e Pantun Remaja Contoh b. Berdasarkan Jumlah Barisnya 1 Pantun Berkait Pantun berkait, pantun berantai, atau seloka adalah pantun yang terdiri atas beberapa baris. Pantun ini terdiri atas beberapa bait yang sambung- menyambung. Hubungannya sebagai berikut Baris kedua dan baris keempat pada bait pertama dipakai kembali pada baris pertama dan ketiga pada bait kedua. Demikian pula hubungan antara bait kedua dan ketiga, ketiga dan keempat, dan seterusnya. Contoh Sarang garuda di pohon beringin Buah kemuning di dalam puan Sepucuk surat dilayangkan angin Putih kuning sambutlah Tuan Buah kemuning di dalam puan Dibawa dari Indragiri Putih kuning sambutlah Tuan Sambutlah dengan si tangan kiri Dibawa dari Indragiri Kabu-kabu dalam perahu Sambutlah dengan si tangan kiri Seorang makhluk janganlah tahu 2 Talibun Talibun adalah pantun yang susunannya terdiri atas enam, delapan, atau sepuluh baris. Pembagian baitnya sama dengan pantun biasa, yaitu terdiri atas sampiran dan isi. Jika talibun itu terdiri atas enam baris, tiga baris pertama merupakan sampiran dan tiga baris berikutnya merupakan isi. a Talibun enam baris Contoh Selasih di rimba Jambi Rotan ditarik orang Pauh Putus akarnya di jerami Kasih pun baru dimulai Tuan bawa berjalan jauh Itu menghina hati kami Di unduh dari 86 Bahasa Indonesia Kelas X SMAMA b Talibun delapan baris Contoh c Talibun sepuluh baris Contoh 3 Pantun Kilat Pantun kilat atau karmina ialah pantun yang terdiri atas dua baris. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua merupakan isinya. Contoh 4. Langkah-Langkah Menulis Pantun